Kamis, 24 Januari 2013

destilasi uap

Destilasi uap | Jenis-jenis Distilasi


Written By Iis Lestari on 9 April 2012 | 9:59 PM

Distilasi uap. Jenis-jenis Distilasi berikutnya adalah Distilasi uap. Distilasi uap digunakan untuk memisahkan campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.
Prinsip dasar Destilasi uap adalah mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.
Destilasi uap berfungsi untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi mendestilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap (lihat gambar alat destilasi uap).
Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.

Cara melakukan destilasi uap:

1. Susunlah alat-alat yang akan digunakan untuk destilasi uap.
2. Gunakan labu dasar rata 1 liter sebagai pembangkit uap dan labu dasar bulat 250 mL sebagai labu destilasi serta pendingin air (pendingin Leibig) yang panjangnya 60-70 cm. Check dengan teliti, semua alat harus tertutup dan berhubungan dengan erat.
3. Masukan zat sampel ke dalam labu 250 mL. Panaskan labu pembangkit uap secara perlahan-lahan sampai mendidih kemudian gunakan api yang besar sehingga uapnya masuk ke dalam labu yang mengandung zat sampel.
4. Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung dalam labu erlenmeyer sebagai penampung destilat. Masukan destilat ke dalam corong pisah, selanjutnya pisahkan zat sampel dari cairan pengotornya.
Distilasi Uap merupakan salah satu jenis destilasi yang lebih kompleks daripada ditilasi sederhana dan distilasi fraksionasi. Semoga bermanfaat

Cara Menentukan kadar air dengan Metode Distilasi Toluene

Written By Iis Lestari on 10 April 2012 | 11:21 PM

Cara Menentukan kadar air dengan Metode Distilasi Toluene. Penentuan kadar air dengan cara Distilasi Toluene ini dilakukan jika sample yang akan dianalisa mempunyai kadar air sangat tinggi dan mengandung senyawa-senyawa yang mudah menguap. Toluene adalah sejenis pelarut yang berat jenisnya lebih rendah daripada air. Dalam kamus Kimia Organik, Toluene atau Toluena didefinisikan sebagai Fenilmetana; Metilbenzena dengan rumus molekul C6H5CH3; yaitu sejenis zat cair membias, tanpa warna dengan bau yang khas, yang terbakar dengan nyala berasap. Jika tidak ada Toluena, zat pelarut dapat digantikan oleh Xilol ataupun Heptana.

Cara menentukan kadar air dengan Distilasi Toluena
  1. Timbang sample yang telah dipotong kecil-kecil ataupun yang berupa serbuk dengan kandungan air kurang lebih 2-5 ml. Lalu masukan kedalam labu distilasi.
  2. Tambahkan larutan toluenen atau Xylenen kurang lebih 75-100 ml, lalu pasang labu distilasi pada alat distilasi khusus dengan penampung air yang menguap
  3. Atur pemanasan distilasi sampai kira-kira 4 toluene jatuh dari kondensor setiap detiknya
  4. Lanjutkan destilasi sampai semua air menguap dan air dalam penampung tidak bertambah lagi (lebih kurang selama 1jam)
  5. Bacalah volume air dan hitung% air dari berat awal sample.
Cara penentuan kadar air dengan distilasi toluene merupakan metode penentuan kadar air yang paling rumit. Tapi karena untuk bahan-bahan tertentu tidak dapat dilakukan dengan cara pemanasan maka Penentuan kadar air dengan distilasi toluene adalah satu-satunya pilihan.

destilasi

Destilasi bertingkat atau Distilasi fraksionasi | Jenis-jenis Destilasi


Written By Iis Lestari on 9 April 2012 | 9:58 PM

Destilasi bertingkat atau distilasi fraksinasi. Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan dua bahan yang mempunyai titik didih yang tidak berbeda jauh.  Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah.Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, Alkohol, dll.

Perbedaan distilasi fraksinasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.
Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll.
Pada proses destilasi bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi. Tujuan dari penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda.
Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa tersebut akan menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.

Cara melakukan destilasi bertingkat:

1. Susun/set alat destilasi bertingkat.
2. Masukan zat sampel dan batu didih ke dalam labu dasar bulat, panaskan labu dengan melalui penangas sampai campuran mendidih.
3. Atur pemanasan sehingga destilat yang keluar mendekati 2 mL (60 tetes) per menit.
4. Pasang pada labu dasar bulat 250 mL kolom fraksinasi Vigreux atau kolom lain yang sesuai.
5. Tutup ujung atas kolom dengan termometer sedemikian rupa sehingga ujung termometer berada 5-10 mm di bawah pipa pengalir pada kolom fraksinasi.
6. Hubungkan pipa pengalir pada kolom dengan pendingin (panjangnya 60-70 cm) dan pasang seperti untuk melakukan destilasi sederhana. Siapkan 5 labu erlenmeyer yang bersih dan kering untuk menampung destilat.